Harga Beras Melonjak Kadis Ketahanan Pangan Turun Cek ke Pasar

4
265

BERITABMR.COM || Bolmong — Kian melambungnya harga jual beras di kalangan masyarakat, membuat Dinas Ketahanan Pangan Bolmong pun, langsung menanggapi dengan turun cek ke pasar-pasar.

Padahal Bolaang Mongondow (Bolmong) dikenal sebagai daerah lumbung beras yang ada di Nyiur Melambai, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolaang Mongondow I Wayan Mudiyasa, menyampaikan kenaikan harga beras di pasar dan kios disebabkan adanya permainan harga oleh pihak pedagang.

Lanjut Mudiyasa, menambahkan terkait kurangnya stok beras di Bolmong disebabkan kondisi iklim yang disebabkan cuaca panas disejumlah daerah di Indonesia.

Sehingga, lanjut Mudiyasa, mengatakan akibat iklim cuaca tersebut, stok beras Bolmong sempat dibawa ke sejumlah daerah yang terdampak kekeringan akibat Elnino.

“Melihat kondisi harga beras di Kabupaten Bolaang Mongondow yang melonjak dari harga normalnya Rp 12.000/kg sekarang malah mencapai Rp 13.000/kg. Untuk itu pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog meluncurkan satu program yaitu Sigap SPHP,” kata Mudiyasa.

Lanjut Mudiyasa, Sigap SPHP i(Siap Jaga Harga Pangan Stabilitas Pasokan Harga Pangan) Beras SPHP yang diluncurkan pemerintah pusat itu yang akan kita intervensi bekerjasama dengan Bulog ke pasar-pasar tradisional,

“Dalam waktu dekat Dinas Ketahanan Pangan Bolmong akan melakukan intervensi agar tidak terjadi lonjakan harga yang begitu tinggi,” lanjutnya.

Lanjut Kadis Mudiyasa mengatakan, jika harga beras di Bolmong telah mencapai Rp 14.000/kg maka itu berarti telah terjadi inflasi tertinggi untuk komoditas beras yang menjadi bahan makanan pokok.

Sehingga lanjutnya lagi mengatakan mulai pekan depan, Dinas Ketahanan Pangan bekerjasama dengan Bulog akan melakukan penyaluran beras bermerk SPHP ke pasar-pasar, kios dan ritel, yang harga ecerannya tidak boleh melebihi harga eceran terendah (HET) yang telah ditentukan oleh pemerintah.

“Tadi pagi kami telah turun ke pasar dan kios. Ternyata beras SPHP telah dipermainkan harganya dipasaran,” ungkap dia.

Lebih lanjut lagi, Mudiyasa mengatakan dengan tegas, bahwa Satgas Pangan tidak main-main. Jika harga beras SPHP dijual diatas HET. Dan jika ditemukan harga jual tidak sesuai dengan HET, beras-beras SPHP akan kita tarik dari pasar dan kios tersebut, Kita akan stop pengecer itu, tegasnya.

“Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow melalui Bapak Bupati Limi Mokodompit menyatakan seperti itu. Dan Bapak Bupati menyatakan kita tidak boleh terlena dan tidak boleh main-main, terutama terhadap pengecer-pengecer itu,” kata Mudiyasa.

Dari pantauan DKP pagi tadi, ditemukan harga beras SPHP yang seharusnya dibandrol Rp 45.000/5 kg atau paling tinggi Rp 47.000/5 kg dijual dengan harga Rp 55.000. Untuk itu hari Senin, Satgas Pangan Kab.Bolmong akan turun untuk melakukan pemantauan harga dipasaran.

(*/Zha)

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini